Breaking News

0 0

Artikel, YPCU News – Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) meluncurkan road to International Symposium on Open, Distance, and e-Learning (ISODEL) 2021 yang bertemakan “Teknologi Pendidikan di Era Kenormalan Baru: Sekarang dan Seterusnya”.

ISODEL tahun ini dihadirkan dengan semangat baru dan kolaborasi yang lebih banyak dari sekian pemangku kepentingan pendidikan, peneliti, guru, civitas academica, praktisi di seluruh dunia untuk merespon dinamika dan tantangan teknologi pendidikan di era kenormalan baru.

“Tentu akan banyak sekali potret praktik baik yang sudah terjadi, bagaimana teknologi pendidikan ini memainkan perannya dalam situasi normal pada kondisi saat ini dan bagaimana kita menyikapi situasi pada saat proses belajar mengajar secara tatap muka saat ini,” tambah Kepala Pusdatin, Hasan Chabibie.

Kegiatan yang dijadwalkan berlangsung pada 1 s.d. 3 Desember 2021 secara virtual ini sebelumnya sukses digelar pada 2018 silam dan disiarkan melalui YouTube Kemendikbudristek. Terdapat beberapa agenda dalam kegiatan ini, yaitu siniar, webinar, dan media center lounge. Selain itu, creative gallery and culture, educational technology dan main stage dihadirkan selama kegiatan berlangsung.

Dinamika di sektor pendidikan terkait pemanfaatan teknologi tidak dapat dipisahkan dengan transformasi pendidikan. “Transformasi digital menjadi sebuah keharusan, kami sadar proses ini melibatkan banyak sekali aspek yang memungkinkan inovasi lebih lanjut disampaikan, yang bisa jadi belum ada sebelumnya. Sehingga akan mengarah pada sebuah seruan bersama dan tindakan strategi bersama apa yang harus dilakukan,” jelas Hasan dalam penjelasannya.

Terdapat sub tema dalam ISODEL 2021, yaitu Industry 4.0: Big Data, Internet of Things (IoT), Artificial Intelligence (AI), Fintech, Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR), Permainan, kelas dan kuliah daring, statistic, seminar daring. Kedua, Transformasi pendidikan digital: Menutup kesenjangan digital, menjangkau daerah terpencil, akses terbuka, pembelajaran fleksibel, akses disabilitas. Ketiga Pendidikan Karakter: Literasi digital, keterampilan abad 21, keterampilan hidup. Keempat Pendidikan Vokasi 4.0: Sertifikasi profesi, penjaminan mutu, integrasi pendidikan vokasi ke industri 4.0, kompetensi dan kualifikasi. Kelima Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk melestarikan budaya.

“Makalah akan diterbitkan secara gratis dan akan ada pilihan untuk menerbitkan makalah. Kami berharap para praktisi, pendidik bisa menginformasikan kepada sekretariat kami, terkait dengan call of papers, makalah bisa dikirimkan melalui email isodel@kemdikbud.go.id dan untuk informasi resmi bisa diakses melalui laman isodel.kemdikbud.go.id,” tambah Hasan.

Senada dengan itu, Kemendikbudristek mendorong pemulihan pendidikan pasca pandemi dengan membuka Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

“Kita tahu situasi seperti sekarang belum memungkinkan untuk membuat semua peserta didik mengikuti pembelajaran secara normal, kita juga dituntut melakukan protokol kesehatan yang sedemikian rupa yang mungkin tidak nyaman tetapi harus dilakukan,”tutur Sekretaris Jenderal, Suharti.

Konsep merdeka belajar menjadi payung dan strategi pendidikan yang berkualiatas bagi rakyat Indonesia di kenormalan baru ini. Pendidikan berkualitas bagi seluruh lapisan masyarakat ini menjadi tantangan tersendiri bagi Indonesia selama pandemi karena tuntutan teknologi menjadi sangat penting.

Terdapat 11 sumber belajar yang dikelola Kemendikbudristek, yaitu portal bersama hadapi korona; rumah belajar; tv edukasi; pembelajaran digital oleh Pusdatin dan SEAMOLEC; guru berbagi; LMS Siajar; aplikasi daring untuk paket A, B, C; membaca digital; suara edukasi; tatap muka daring melalui program SAPA DRB; dan program belajar dari rumah. Kesebelas sumber belajar tersebut  dapat digunakan dalam kegiatan belajar mengajar secara gratis bagi masyarakat Indonesia.

“Pandemi 2021 tidak akan lenyap dalam waktu dekat, kita tetap harus jaga diri dan memastikan kita juga menjaga warga belajar atau warga satuan pendidikan untuk tetap aman, tetapi proses pembelajaran dipastikan terjadi secara berkualitas,”tambah Suharti.

Adaptasi perguruan tinggi secara jelas dilakukan dengan mengimplementasi e-learning. Hal tersebut membuat transformasi besar melalui surat edaran Mendikbudrsitek untuk Belajar Dari Rumah (BDR) dan melakukan peningkatan kebiasaan hidup bersih dan sehat telah mengubah dunia pendidikan dan berbagai tranformasi yang dilakukan secara cepat.

“Pembejalaran tidak hanya dilakukan melalui pembelajaran secara daring saja, tapi juga dalam membentuk karakter dan perilaku dari mahasiswa kita lakukan program relawan dalam atasi pandemi sangat luar biasa, ratusan ribu mahasiswa ikut kegiatan relawan untuk ikut mengatasi pandemi,” kata Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Nizam.

Nizam juga menjelaskan bahwa kampus mengajar berperan penting dalam kelancaran kegiatan belajar mengajar dan menjadi satu bentuk open education. Selain itu, untuk memperkuat ­e-learning secara nasional dan akselarasi teknologi dalam pemebelajaran sacara daring, Kemendikbudristek meluncurkan ICE Institute agar kegiatan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) melalui e-learning dapat diakses mahasiswa dari Sabang sampai Merauke. (Devy/Denty)

Sumber : kemdikbud.go.id

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Translate »